Pagi-pagi nulis artikel di blog itu emang paling dahsyat, sama dahsyatnya dengam otak manusia. Otak manusia merupakan suatu struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri dari 100 juta sel syaraf atau neuron. Tugas otak adalah mengatur dan mengkordinir dari sebagian besar dari gerak, perilaku, dan fungsi tubuh Homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh manusia. Oleh karena itu otak terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Salah satu cara untuk memaksimalkan otak kita, dengan Teknologi Gelombang Otak. Electroencephalogram
dan Brain Mapping adalah suatu alat yang mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya
memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan,
kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya
pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya.
Sedangkan EEG atau Electroencephalogram memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau
Gelombang Otak (Brainwave) yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa
kondisi kesadaran.
Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran. Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi Gelombang Otak (Brainwave) dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.
GAMMA (16 hz - 100 hz)
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang Alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena Alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang Alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar.
Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran. Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi Gelombang Otak (Brainwave) dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.
GAMMA (16 hz - 100 hz)
Gelombang Gamma cenderung
merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling
cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang
terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang
sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan,
perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan.
Kondisi Gamma adalah kondisi dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr.
Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas
gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang
Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz),
yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau
berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
BETA (di
atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz)
Merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami
aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini
ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi
dengan orang lain di sekitar Anda.
Frekuensi
beta adalah keadaan pikiran anda sekaran ini, ketika
Anda duduk di depan komputer membaca
artikel ini. Gelombang beta dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi
dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga
merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12
hz ~ 15 hz). Gelombang beta diperlukan ketika anda berpikir.
Sensori Motor Rhytm (12 hz - 16 hz)
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .
ALPHA ( 8 hz - 12 hz )
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang Alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena Alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang Alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar.
THETA
( 4 hz - 8 hz )
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami
tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai
melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur,
beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance,
hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan
khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga
dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka
latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.
Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave)
Theta untuk tujuan yang lebih besar, yaitu memasuki
kondisi meditasi yang sangat dalam, namun, biasanya begitu
Anda telah mencapai theta, Anda menjadi mudah tertidur.
Disinilah alasan bahwa
gelombang Alpha adalah keadaan utama
untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika Anda
ingin
bereksperimen dengan meditasi
melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah
tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur.
Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Pernahkah Anda
mendengar berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban, tapi
keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat
dari kecelakaan maut tersebut. Gelombang Otak (Brainwave)
theta juga dikenal sebagai "gelombang ajaib", karena berkaitan
dengan kekuatan psikis.Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
DELTA (0.5 hz - 4 hz)
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan
frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan
gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta
adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan
proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif
memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Gelombang Delta
adalah gelombang yang paling rendah pada otak Anda, otak
tidak akan pernah mencapai frekwensi 0 hz,
karena jika otak Anda dalam kasus ini Anda akan mati!
Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83
Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang
otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki
kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan
fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang
biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa
memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.
Penemuan baru
dibidang frekwensi dan Gelombang Otak (Brainwave) manusia oleh Dr. Jeffrey D.
Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan
frekwensi lain dibawah Delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi
EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang
dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.
METODE
STIMULASI MUSIK GELOMBANG OTAK
Stimulasi
Gelombang Otak (Brainwave) adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan
teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga bisa
menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang
frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini
sama saja dengan hukum fisika pada dua garpu tala.
Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 . Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat Gelombang Otak (Brainwave) manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya.
Musik klasik juga mampu meningkatkan kecerdasan pada otak. Beberapa penelitian telah dilakukan dalam membuktikan manfaat musik
klasik bagi kesehatan, terutama untuk kecerdaan otak. Memang dalam hidup
ini kita tak kan pernah lepas dari yang namanya musik. Dimanapun kita
berada kita akan selalu bersentuhan dengan musik. Namun pilihan kita
terhadap musik juga dapat berpengaruh pada kesehatan kita.
Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Dr. Alfred Tomatis yang psikolog, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Mnyehatkan Tubuh.Banyak fakta menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia. Musik (klasik) terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia secara optimal. Campbell kemudian mengambil contohkarya Mozart, Sonata in D major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi. Sedangkan menurut Dra. Louise, M.M.Psi., psikologi sekaligus terapis musik dari Present Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak. Lebih sering disebut efek Mozart sebab musik-musik gubahan Mozart-lah yang pertama kali di teliti.
Itulah beberapa cara untuk memaksimalkan otak kita, semoga bermanfaat.
Sumber :
http://www.gelombangotak.com/teknologi_gelombang_otak.htm
http://id.wikipedia.org/
http://imadeharyoga.com/2008/11/penelitian-musik-klasik/
|
|
|||||||||
0 comments:
Post a Comment